Untukmu wahai pemuda-pemudi yang telah memilih menikah di usia muda…
Keputusanmu untuk mengakhiri masa kesendirian adalah keputusan yang berat, namun itu tepat. Nikah itu keputusan yang berat, sebab menikah bukan hanya sekedar terlepas dari zina, tapi menikah itu ikatan suci, karena dipernikahan tersebut kedua orang tuamusudah menyerahkan dan melepaskan tanggung jawabnya kepada suami/istrimu, surgamu sudah berpindah di pundak pasanganmu, dan engkau akan mempunyai tanggung jawab yang luar biasa sekali, bukan hanya memberi nafkah lahir batin, tapi juga sebagai penentu surga atau neraka bagimu dan anak-anakmu.
Maka, takutlah engkau kepada Allah, awalilah dengan banyak berdoa. Memohon kepada Allah Swt dalam doa seusai shalat agar dimudahkan melaksanakan amal kebaikan (salah satunya adalah menikah untuk menjaga kehormatan).
Tegakkanlah shalat sunnah istikhoroh di malam hari, agar apapun langkah yang di lakukan adalah yang terbaik di sisi Allah. Semoga engkau bisa didekatkan dengan pilihan-pilihan langkah yang baik dan tepat serta dijauhkan dari pilihan langkah yang buruk.
Bila memang Allah Swt menetapkan untuk menikah dengan segera (menikah muda), yakinlah bahwa jalan menuju ke pernikahan akan dimudahkan. Rasulullah saw. bersabda (yang maknanya):
Tiga orang, yang ada hak atas Allah untuk menolong mereka: Orang yang berjihad fii sabiilillah, orang berhutang yang hendak melunasi hutangnya orang yang menikah yang hendak menjaga diri dari kehinaan. (HR at-Tirmidzy).
Dengan mengawali setiap upaya dengan niat baik dan doa, insya Allah kita akan lebih kuat dan mantap dalam berupaya. Bahkan terkadang sesuatu yang berat menjadi mudah dan ringan dikerjakan. Yakinlah bahwa Allah Swt akan memudahkan hambaNya dalam meniti jalan kebaikan.
Rasulullah saw. pernah bersabda (yang maknanya):
Sesungguhnya doa itu dapat memberi manfaat (bagi pelakunya) untuk sesuatu yang telah terjadi dan belum terjadi. Maka wahai hamba Allah, lakukanlah doa itu (HR at-Tirmidzy)
Wahai saudara dan saudariku..
Keputusan menikah muda tersebut meski berat, tentu juga sangat tepat jika kita menilai dari sisi yang lainnya. Semenjak syaitan telah mengikrarkan dirinya sebagai musuh sejati bagi anak adam, seperti yang telah Allah abadikan dalam al Quran surat Hijr ayat 39, maka hendaknya kita senantiasa untuk selalu ingat bahwa apa yang indah belum tentu baik, dan apa yang nikmat belum tentu ada ridho Allah didalamnya. Sebab syaitan senantiasa mengelabui kedustaan dengan sebuah kenikmatan, kemurkaan dengan keindahan sesaat, dan hanya mereka yang ikhlaslah yang akan mampu selamat dari tipu daya syaitan.
Sungguh tepat jika engkau segera menikah karena mengharap RidhoNYA, takut terjerumus dalam jurang kehinaan lantaran ketidakmampuanmu untuk menjaga diri, menjaga mata, hati, fikiran dari tipu godaan syaitan. Dan memang itulah yang telah dianjurkan Rasul kita Muhammad SAW saat engkau telah mampu “ba’ah” dan siap untuk membangun rumah tangga.
Sebab tidak semua pemuda atau pemudi berani mengambil langkah untuk menikah diusia sepertimu. Banyak dari mereka yang terbuai dengan godaan syaitan sehingga apa yang mereka anggap biasa dan wajar sejatinya penuh dengan kemurkaan Allah, berdua dengan orang yang bukan mahram, bergandenga tangan, bermesraan meski hanya sekedar melalui pesan singkat, telpon atau media online dan lain-lainnya, tentu hal tersebut tidak akan pernah mendatangkan kebaikan maupun keberkahan kecuali bagi mereka yang telah sah dan halal melalui tali pernikahan.
Niatkan bahwa disamping berkeinginan untuk menikah, juga selalu ingin berbakti kepada orang tua (birrul walidain) dengan meminta restu darinya dengan tutur kata yang baik, tidak mengeluarkan kata-kata kasar yang menyakiti perasaan orang tua.
Nfakahilah keduanya seperti halnya engkau menafkahi pasanganmu. Dan nafkah orang tua tidak terbatas oleh apapun, selama engkau masih menjadi anak bagi keduanya, maka selama itulah engkau wajib memberi nafkah bagi keduanya. Bahkan meski engkau telah kehilangan keduanya, engkau tetap wajib untuk mendoakan keduanya.
Raihlah rezeki yang halal dari (Ar Rozzaaq) Sang Pemberi Rizki, untuk membahagiakan keluarga kecilmu dan kedua orang tuamu, Jadikanlah rezeki yang telah engkau dapat sebagai penopang untuk rumah tanggamu agar kamu menjadi mandiri tanpa perlu meminta lagi kepada kedua orang tuamu.
Siapkanlah rencana yang akan kamu lakukan setelah kamu menikah dan mempunyai anak tanpa memberatkan atau menggangu hari tua kedua orang tuamu, jangan kamu ganggu hari tuanya dengan memintanya mengurusi anak-anakmu disaat kamu sibuk berkarir dan berkarya.
Yang terakhir.. bertawakkallah kepada Allah. Apapun hasilnya serahkan kepada Allah Swt. Terkadang, kita tidak mengetahui rencana terbaik yang telah disiapkanNya.
“Ya Allah, aku yakin hanya Kau yang Maha Tahu kapan dan dengan siapa aku bersanding, aku pasrahkan semua kepadMu agar ikhtiarku hanya berniat lurus kepadaMu dan aku bisa menjadi orang yang ikhlas jika ikhtiarku tidak sesuai harapanku”
Oleh: Ustadz Abu Syauqie Al Mujaddid & Tim Solusi Islam Com