BIOGRAFI
Lahir di Kampung Gumulung, Desa Kadubeureum, Kecamatan Pabuaran,
Kabupaten Serang, Banten pada 16 Mei 1962, Ratu Atut Chosiyah, SE adalah
Gubernur wanita pertama di Indonesia. Ia maju bersama Djoko Munandar
dalam pemilihan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten periode
2002-2007.
Dalam pemilihan di DPRD Banten, Ratu Atut dan Djoko
menang. Mereka dilantik pada 11 Januari 2002. Atut menjadi wakil
gubernur Banten. Namun pada tahun 2006, Djoko terjerat kasus korupsi. Ia
dicopot dari jabatannya, dan Ratu Atut ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas
Gubernur Banten.
Saat Pilkada 2006, Ratu Atut kembali
mencalonkan diri sebagai Gubernur Banten. Kali ini ia berdampingan
bersama Mohammad Masduki sebagai calon wakilnya. Mereka didukung oleh
Partai Golkar, PDI-P, PBR, PBB, PDS, Patriot, dan PKPB. Sebelum Pilkada
berlangsung pun nama mereka berada dalam posisi puncak survei yang
dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Hingga akhirnya terbukti
meraih hasil 1.445.457 (40,15%) dari total 3.599.850 suara sah. KPU
Provinsi Banten lalu menetapkan mereka sebagai Gubernur dan Wakil
Gubernur terpilih.
Sayangnya, kemenangan itu bukan tanpa
hambatan. Ketiga calon gubernur lainnya yaitu Zulkieflimansyah - Marissa
Haque, Tryana Sjam'un - Benyamin Davnie, dan Irsjad Djuwaeli - Mas A.
Daniri menyatakan menolak dan menggugat Komisi Pemilihan Provinsi
Banten, Biro Pemerintahan Provinsi Banten, dan Dinas Kependudukan
Provinsi Banten. Bahkan, selain itu, pasangan Irsjad-Daniri juga
mengajukan gugatan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Suasana
semakin memanas. Hingga akhirnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
mengirim radiogram pada 4 Januari 2007 tentang keputusan presiden
(Keppres) penetapan gubernur melalui Depdagri. Radiogram No 121.36/04/SJ
tertanggal 4 Januari 2007 ditandatangani Sekjen Depdagri, Progo
Nurjaman. Presiden meminta kepada Ketua DPRD Banten untuk mengagendakan
dan menetapkan jadwal rapat paripurna istimewa dalam rangka pelantikan
Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih.
Melalui Sidang Paripurna
Istimewa di kawasan Cipocok Jaya yang dipimpin oleh Ketua DPRD Banten,
Ady Surya Dharma, inilah Ratu Atut pertama kali menoreh sejarah. Ia
resmi menjabat sebagai Gubernur wanita pertama di Indonesia dan
didampingi wakil gubernur terpilih Mohammad Masduki pada 11 Januari 2007
sampai 2012.
Di Pilkada 2011, sekali lagi Ratu Atut kembali
berjaya. Ia yang maju bersama Rano Karno dipastikan menang dan menjabat
sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Banten periode 2012-2017. Jumlah
suara mereka mengalahkan pasangan Wahidin Halim-Irna Nurulita di nomor
urut 2 dan Jazuli Juwaeni-Makmun Muzzaki di nomor urut 3.
Kiprahnya
dipucuk pimpinan pemerintahan Banten telah menghantarkannya sebagai
sosok perempuan pemimpin yang Cakap, Bijaksana dan Teruji. Dalam
pandangan banyak tokoh dan masyarakat Banten, Ratu Atut dinilai sebagai
putri asli Banten yang merakyat, toleran, dan relegius. Ia juga
dipandang peduli terhadap kelompok masyarakat marjinal, kaum dhuafa
serta pejuang hak-hak perempuan
Riset dan Analis oleh Alya Naura
Mohon menjaga diskusi yang sehat dan tidak mengeluarkan komentar yang berbau SARA. Ingat IP address Anda direkam.